Media sosial telah menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari masyarakat saat ini. Kepopuleran media sosial ini dimanfaatkan sebagai media promosi oleh perpustakaan tidak terkecuali perpustakaan fakultas di Universitas Gadjah Mada. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi cara perpustakaan mempromosikan perpustakaan fakultas di UGM, menganalisis konten promosi perpustakaan di Instagram, serta menganalisis alasan dan tantangan dalam melakukan promosi perpustakaan melalui Instagram. Penelitian ini dilakukan pada perpustakaan fakultas di UGM menggunakan metode thick description dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur. Pemilihan partisipan menggunakan metode purposive untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Partisipan dalam penelitian ini adalah pustakawan dan staf perpustakaan fakultas yang mengelola Instagram perpustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah: Pertama, tujuh dari delapan belas perpustakaan fakultas di UGM promosi melalui Instagram. Selain Instagram, perpustakaan mempromosikan perpustakaan fakultas melalui sosialisasi perpustakaan, mengadakan kegiatan dan pelatihan, menggunakan media cetak, menggunakan Website, serta menggunakan Facebook, Twitter, Youtube, dan WhatsApp. Kedua, konten promosi perpustakaan fakultas di Instagram melalui tahapan AIDA belum dilakukan secara maksimal dan masih terdapat kekurangan pada tahapan-tahapannya yang perlu diperbaiki. Ketiga, alasan perpustakaan fakulras di UGM menggunakan Instagram sebagai media promosi adalah menyesuaikan diri dengan generasi pengguna dan media sosial yang digunakan oleh pengguna. Tantangan yang dihadapi setiap klaster perpustakaan fakultas dalam menggunakan Instagram sebagai media promosi perpustakaan adalah keterbatasan SDM.
Social media has become part of the daily activities of society today including students who are library users. The popularity of social media is used as promotion media by libraries, including the faculty libraries at Universitas Gadjah Mada. The purposes of this study are to identify the way the library promotes faculty libraries at UGM, to analyze library promotion content on Instagram, and to analyze the motivations and challenges in promoting the library through Instagram. This study was conducted at the faculty libraries at UGM used thick description witha qualitative approach. Data collection techniques used are in-depth-interviews, observation, and literature study. The participants in this study were faculty library librarians and staff who manage the library's Instagram. The results of this study are: First, seven of the eighteen faculty libraries at UGM were promote through Instagram. Besides Instagram, the libraries promote faculty library through library socialization, organizing events and training, using printed media,using the Website, and using Facebook, Twitter, Youtube, and WhatsApp. Second, the promotion content of the faculty libraries on Instagram through the AIDA stage has not been done to the maximum and there are still deficiencies in the stages that need to be corrected. Third, motivation of faculty libraries at UGM use Instagram as a promotion media is adapt to the generation of users and social media used by users. The challenge faced by each faculty library cluster in using Instagram as a library promotion media is the limitations of HR.