Penelitian ini bertujuan untuk mengkonstruksi model berbagi pengetahuan berbasis kearifan lokal pada Perpustakaan PTKIN. Peneliti mengevaluasi dinamika berbagi pengetahuan di perpustakaan. Kemudian menganalisis kearifan lokal yang mewarnai dinamika berbagi pengetahuan di perpustakaan. Selanjutnya mengkomparasikan dinamika berbagi pengetahuan berbasis kearifan lokal antara wilayah campuran dengan wilayah tunggal pada Perpustakaan PTKIN. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara, observasi, dan studi dokumen di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UPT Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang. Langkah-langkah teknis analisis data yaitu mengumpulkan data, reduksi data, menampilkan data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menyatakan bahwa dinamika esensi pengetahuan di perpustakaan dengan kearifan lokal majemuk sesuai dengan tupoksi, sedangkan pada kearifan lokal tunggal dipengaruhi oleh kebudayaan. Dinamika TIK untuk berbagi pengetahuan di perpustakaan meliputi infrastruktur TIK dan sosial media menyesuaikan dengan kearifan lokal tunggal dan majemuk, sedangkan kedua perpustakaan tidak memanfaatkan basis data. Selanjutnya dinamika motivasi untuk berbagi, kedua perpustakaan memiliki motivasi yang sama, tetapi dengan cara yang berbeda, yaitu formal pada kearifan lokal majemuk dan adat istiadat pada kearifan lokal tunggal. Dinamika budaya organisasi dalam berbagi di perpustakaan pada kearifan lokal majemuk lebih menyesuaikan diri dengan struktur organisasi dan tupoksi yang berlaku bagi SDM perpustakaan, sedangkan di perpustakaan dengan kearifan lokal tunggal menjadikan unsur adat istiadat sebagai dasar berbagi. Oleh karena itu, diperoleh pendekatan formal pada kearifan lokal majemuk dan pendekatan non formal pada kearifan lokal tunggal, dalam bentuk lisan, tercetak, dan terekam. Konstruksi model berbagi pengetahuan berbasis kearifan lokal di Perpustakaan PTKIN berbeda dengan model Minu Ipe yang menjadikan budaya organisasi sebagai basis dinamika berbagi pengetahuan dan mengimplementasi model Gagne untuk pendekatan formal. Penelitian ini berbeda dengan teori sebelumnya yang diungkapkan oleh Takeuchi dan Nonaka, Dalkir, dan Hislop yang menjadikan TIK sebagai konten utama dalam berbagi pengetahuan, tetapi kearifan lokal sebagai konten utama.